Ekstrak Tulip Afrika Menunjukkan Janji dalam Melindungi Lebah Madu dari Hama

13

Dua siswa berusia empat belas tahun dari Puerto Rico, Anya Terón Villodas dan Lia González, telah menemukan solusi alami yang potensial untuk melindungi lebah madu dari semut predator. Penelitian mereka menunjukkan bahwa cairan yang diekstraksi dari tunas pohon tulip Afrika efektif mengusir – dan membunuh – semut yang menyerang sarang lebah untuk mencari makanan.

Masalah: Semut Mengancam Koloni Lebah

Lebah madu sangat penting untuk penyerbukan dan produksi makanan. Namun sarang mereka rentan terhadap serangan semut yang mencuri madu dan mengganggu koloni. Metode pengendalian hama yang ada saat ini dapat membahayakan lebah itu sendiri. Kebutuhan akan pencegah alami yang aman bagi lebah sangatlah penting.

Eksperimen: Hasil yang Jelas

Anya dan Lia membuat dua model sarang lebah yang berisi sarang madu. Satu sarang disemprot dengan ekstrak pohon tulip Afrika, sementara sarang lainnya tidak diberi perlakuan. Hanya dalam waktu empat jam, sarang yang tidak dirawat berisi 183 semut hidup. Sarang yang dirawat hanya menampung 91 semut – semuanya mati. Perbedaan mencolok ini menunjukkan keefektifan ekstrak tersebut.

Konteks: Spesies Invasif, Manfaat Tak Terduga

Pohon tulip Afrika adalah spesies invasif di Puerto Rico. Meskipun sering dianggap sebagai gangguan, karya gadis-gadis ini mengungkapkan manfaat tak terduga dari kehadirannya. Temuan mereka menunjukkan cara yang hemat biaya untuk melindungi sarang tanpa merugikan lebah. Tim menemukan bahwa lebah berpindah ke sarang yang telah diberi repelan, sehingga memastikan bahwa ekstrak tersebut tidak membahayakan koloni.

Gambaran Lebih Besar: Inovasi Mahasiswa

Anya dan Lia melakukan penelitian ini saat siswa kelas delapan di Colegio Rosa-Bell. Karya mereka membuat mereka diakui sebagai finalis Tantangan Inovator Junior Ilmiah Thermo Fisher 2025. Keberhasilan mereka menyoroti potensi ilmuwan muda untuk mengatasi permasalahan dunia nyata dengan solusi kreatif.

Penelitian Masa Depan: Penerapan di Dunia Nyata

Langkah selanjutnya, menurut Anya, adalah menguji efektivitas ekstrak tersebut pada sarang lebah hidup. Tim ini juga memperluas penelitian mereka di bidang perawatan kulit, dengan rencana untuk mengembangkan masker wajah anti jerawat.

“Jadilah unik. Jadilah menyenangkan. Menjadi gila… Lakukan sesuatu yang mungkin tidak dilakukan banyak orang.”

Karya mereka menggarisbawahi pentingnya penelitian yang didorong oleh rasa ingin tahu dan pentingnya pemikiran tidak konvensional dalam penemuan ilmiah.