Memetakan Jalan Romawi: Kumpulan Data Baru Mengungkap Kerajaan yang Terhubung oleh 300.000 Kilometer Jalan

14

Selama berabad-abad, para ilmuwan telah menyusun jaringan jalan yang luas yang menopang Kekaisaran Romawi, sebuah infrastruktur penting yang memfasilitasi perdagangan, pergerakan militer, dan komunikasi di wilayah yang luas. Kini, peta dan kumpulan data baru dan komprehensif yang disebut Itiner-e secara signifikan memperluas pemahaman kita tentang jaringan ini, mengungkapkan total panjang sekitar 300.000 kilometer – jauh melebihi perkiraan sebelumnya.

Mengapa Ini Penting: Memahami Konektivitas Kekaisaran Romawi

Kekaisaran Romawi, pada puncak kejayaannya sekitar abad kedua Masehi, merupakan kekuatan besar yang mencakup lebih dari 55 juta orang dan membentang dari Inggris modern hingga Mesir dan Suriah. Memahami bagaimana kerajaan ini berfungsi dan dikendalikan sangat bergantung pada pemahaman sistem jalan raya. Jalan bukan hanya tentang berpindah dari titik A ke titik B; mereka penting untuk pemerintahan yang efisien, pergerakan pasukan, dan pertukaran barang dan gagasan—yang secara efektif menyatukan kekaisaran. Upaya-upaya sebelumnya untuk memetakan sistem jalan raya Romawi belumlah lengkap dan sering kali tidak memiliki ketelitian yang diperlukan untuk analisis terperinci.

Proyek Itiner-e : Sintesis Data Historis

Proyek Itiner-e mengatasi keterbatasan ini. Para peneliti dari Aarhus University dan kolaboratornya dengan cermat menggabungkan beragam sumber, termasuk:

  • Penggalian dan survei arkeologi: Bukti fisik jalan yang ditemukan melalui penelitian lapangan.
  • Tonggak sejarah: Penanda batu ditempatkan secara berkala di sepanjang jalan Romawi, memberikan petunjuk rutenya.
  • Teks ​​sejarah: Dokumen kuno seperti Rencana Perjalanan Antonine dan Tabula Peutingeriana, yang menggambarkan rute utama antar pemukiman.
  • Peta topografi dan citra satelit: Alat pemetaan modern yang digunakan untuk memverifikasi dan menyempurnakan data historis.

Temuan Penting: Memperluas Pengetahuan Kita tentang Jaringan Jalan Romawi

Hasilnya adalah kumpulan data yang melipatgandakan pemahaman kita tentang jaringan jalan raya Romawi, dengan mengungkapkan:

  • Total Panjang: Jalan sepanjang 299.171 kilometer, meningkat secara signifikan dari perkiraan sebelumnya sebesar 188.555 km.
  • Distribusi Geografis: Peningkatan cakupan jalan raya terutama terlihat di Semenanjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal), Yunani, dan Afrika Utara.
  • Rute Realistis: Rute yang diusulkan sebelumnya disesuaikan untuk mencerminkan medan sebenarnya, mengingat bahwa jalan sering kali mengikuti jalur berkelok-kelok melewati pegunungan dibandingkan jalur lurus.
  • Jalan Utama vs. Jalan Sekunder: Kumpulan data ini membedakan antara 20.717 kilometer jalan utama dan 278.454 kilometer jalan sekunder, sehingga memberikan gambaran hierarki jalan yang lebih beragam.

Keterbatasan dan Penelitian Masa Depan

Meskipun Itiner-e mewakili pencapaian yang luar biasa, para peneliti juga mengakui keterbatasannya. Saat ini, hanya sebagian kecil (2,7%) jalan yang memiliki lokasi yang tepat, sementara sebagian besar jalan (89,8%) tidak diketahui secara pasti. Selain itu, kumpulan data tersebut tidak menunjukkan bagaimana jaringan jalan berubah seiring berjalannya waktu. Penelitian di masa depan perlu mengatasi kesenjangan ini, dan kemungkinan besar akan memanfaatkan Itiner-e, yang dapat memberikan dasar untuk melacak perubahan dalam sistem jalan raya sepanjang sejarah Romawi.

Itiner-e menawarkan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk menyelidiki dampak besar jalan raya Romawi terhadap konektivitas, administrasi, pola migrasi, dan penyebaran penyakit di Kekaisaran Romawi.

Proyek Itiner-e menggarisbawahi pentingnya kolaborasi interdisipliner, menggabungkan ilmu sejarah, kerja lapangan arkeologi, dan teknologi geospasial modern. Dengan menyediakan kumpulan data yang terperinci dan dapat diakses secara terbuka, penelitian ini meletakkan dasar bagi wawasan baru mengenai Kekaisaran Romawi dan warisan abadinya.