Kolam Kecil Andean: Dampak Iklim yang Besar

18

Di padang rumput terpencil dan dataran tinggi di Andes, kolam kecil di pegunungan mungkin berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim global – sebuah temuan yang menantang asumsi yang ada dan menyoroti aspek siklus karbon bumi yang sebelumnya diabaikan.


Jalan Raya Karbon Tersembunyi

Para ilmuwan telah lama mempelajari perairan besar seperti danau dan sungai, namun sistem perairan yang lebih kecil, khususnya di daerah pegunungan, kurang mendapat perhatian. Namun, penelitian baru mengungkapkan bahwa kolam terkecil dan paling terisolasi sekalipun dapat mengeluarkan gas rumah kaca dalam jumlah besar, dan secara mengejutkan memainkan peran yang sangat besar dalam perubahan iklim.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Limnology and Oceanography ini berfokus pada ekosistem páramo di Andes, Ekuador. Padang rumput di dataran tinggi ini memiliki banyak kolam kecil yang walaupun ukurannya kecil, namun melepaskan sejumlah besar karbon dioksida dan metana ke atmosfer.


Temuan Mengejutkan

Dipimpin oleh Dr. Kriddie Whitmore, peneliti postdoctoral di Universitas Umeå di Swedia, tim ini menemukan bahwa ukuran kolam saja tidak menentukan dampak iklim. Faktanya, kolam yang lebih kecil terkadang dapat mengeluarkan lebih banyak karbon dibandingkan kolam yang lebih besar di dekatnya.

“Studi kami menunjukkan bahwa kolam terkecil dapat membuat perbedaan besar,” jelas Whitmore yang meraih gelar Ph.D. dari Universitas Carolina Utara. “Hasil ini menyoroti perlunya peningkatan penelitian yang berfokus pada sistem perairan kecil.”

Para peneliti mengukur emisi di seluruh kolam pada ketinggian dan suhu berbeda. Mereka menemukan bahwa faktor-faktor seperti ketinggian, suhu air, dan hubungan antara kolam dan tanah di sekitarnya mempengaruhi pelepasan karbon secara signifikan. Bertentangan dengan asumsi sebelumnya, ukuran bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dampak iklim suatu kolam.


Mengisi Kesenjangan Pengetahuan Kritis

Diego Riveros-Iregui, peneliti utama studi tersebut dan profesor geografi dan lingkungan di UNC, menekankan bahwa ekosistem dataran tinggi ini telah lama diabaikan dalam model iklim global.

“Daerah-daerah ini telah lama menjadi titik buta dalam model iklim global,” kata Riveros-Iregui. “Dengan mengungkap penyebab emisi karbon di ekosistem terpencil dan dataran tinggi ini, kami mengisi kesenjangan besar dalam ilmu iklim global.”

Páramo menyimpan sejumlah besar karbon di tanahnya, menjadikannya komponen penting dalam sistem iklim bumi. Namun, tanpa memahami bagaimana karbon dilepaskan dari ekosistem tersebut, model iklim tidak dapat secara akurat mewakili lanskap pegunungan tropis.


Jalan ke Depan

Implikasi dari penelitian ini melampaui Andes. Sistem perairan kecil serupa terdapat di pegunungan di seluruh dunia, termasuk di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.

“Memasukkan emisi dari kolam kecil ini ke dalam model global akan membantu para ilmuwan membuat anggaran karbon yang lebih akurat,” jelas Riveros-Iregui. “Pengetahuan ini membantu kita menyempurnakan model iklim dan lebih memahami bagaimana lanskap pegunungan tropis mempengaruhi keseimbangan karbon bumi.”

Dengan memperhitungkan sumber-sumber karbon tersembunyi ini, para ilmuwan dapat meningkatkan prediksi tentang bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi siklus karbon di wilayah pegunungan yang rentan.


Mengapa Ini Penting

Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim tidak dapat dipahami hanya dengan mempelajari ekosistem terbesar dan paling terlihat. Perairan terkecil dan terpencil mungkin menyimpan kunci penting untuk memahami keseimbangan karbon bumi. Ketika model iklim menjadi lebih canggih, memasukkan faktor-faktor yang sebelumnya diabaikan ini akan menjadi penting untuk prediksi yang akurat dan kebijakan iklim yang efektif.

Studi ini menggarisbawahi bahwa dalam sistem iklim bumi yang kompleks, terkadang pihak terkecil mempunyai dampak terbesar