Badai Matahari Tak Terduga Menghantam Bumi, Lebih Banyak Lagi yang Akan Terjadi

18

Badai geomagnetik yang tak terduga mengejutkan para ilmuwan dalam semalam, menyebabkan ledakan aktivitas aurora dan memicu peringatan mengenai dampak matahari lebih lanjut. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) telah mengeluarkan peringatan badai geomagnetik, memperkirakan gangguan yang akan terus terjadi seiring dengan banyaknya lontaran massa koronal (CME) yang mendekati Bumi.

Apa yang Terjadi Semalam?

Para peramal cuaca terkejut ketika badai matahari datang lebih awal dari perkiraan. Peristiwa yang dikategorikan sebagai badai geomagnetik kuat (G3) ini kemungkinan besar disebabkan oleh lontaran massa koronal yang dikombinasikan dengan aliran angin matahari berkecepatan tinggi. Hasilnya adalah tampilan aurora yang spektakuler, yang diamati di seluruh Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat bagian utara. Kedatangan cepat ini menyoroti ketidakpastian yang melekat pada cuaca luar angkasa.

Lebih Banyak Aktivitas Matahari Masuk

Situasi saat ini belum berakhir. Wilayah bintik matahari AR4274 sangat aktif, meluncurkan serangkaian CME. Yang paling signifikan, setelah jilatan api matahari M7.4 pada tanggal 3 November, kini mengarah ke Bumi. CME ini bergerak dengan kecepatan luar biasa yaitu 1.100 hingga 1.400 kilometer per detik (kira-kira 2,5 hingga 3,1 juta mil per jam) dan diperkirakan akan mencapai Bumi antara tanggal 6 dan 27 November. Menambah potensi gangguan, aliran angin matahari yang kencang yang berasal dari lubang koronal di dekatnya kemungkinan akan memperkuat efeknya. Jika digabungkan, faktor-faktor ini dapat memicu badai geomagnetik hebat lainnya dalam 24 hingga 48 jam ke depan.

Apa itu Badai Geomagnetik dan Mengapa Anda Harus Peduli?

Badai geomagnetik terjadi ketika gangguan dari Matahari, dalam hal ini CME, berinteraksi dengan medan magnet bumi. Kekuatan badai ini diukur pada skala G, dengan G5 sebagai yang paling kuat dan G1 sebagai yang paling lemah. Badai geomagnetik yang kuat (G3), seperti yang diperkirakan saat ini, dapat menimbulkan beberapa konsekuensi:

  • Gangguan Satelit: Masalah intermiten pada sistem navigasi satelit mungkin terjadi.
  • Interferensi Radio: Komunikasi radio frekuensi tinggi dapat mengalami gangguan.
  • Dampak Jaringan Listrik: Fluktuasi tegangan dapat terjadi pada sistem tenaga listrik, terutama di daerah lintang tinggi.

Sebuah Tontonan di Langit Malam

Sisi baiknya, badai geomagnetik sering kali memicu tampilan aurora borealis (Cahaya Utara) dan aurora australis (Cahaya Selatan) yang menakjubkan. Meskipun biasanya terlihat di wilayah lintang tinggi, pertunjukan cahaya terang ini terkadang dapat meluas lebih jauh ke selatan. Penduduk Kanada, Eropa utara, dan Amerika Serikat bagian utara dianjurkan untuk melihat ke arah langit malam untuk mendapatkan pengalaman yang mungkin tak terlupakan.

Fisikawan cuaca antariksa Tamitha Skov menggambarkan perkiraan saat ini sebagai “impian fotografer aurora”, yang menunjukkan bahwa tingkat badai G3 hingga G4 yang lebih kuat mungkin terjadi pada hari Jumat karena beberapa CME berinteraksi dengan medan magnet bumi. Aktivitas matahari yang sedang berlangsung ini menggarisbawahi pengaruh Matahari terhadap planet kita dan pentingnya memantau cuaca luar angkasa.